Hikmah Berqurban

Istri pertama Nabi Ibrahim AS adalah Siti Syarah dan sejarahnya tidak memiliki anak, iatri keduanya Siti Hajar.Meskipun Nabi Ibrahim AS telah berusia lanjut namun dikaruniai anak bernama Ismail.


Begitu cintanya Ibrahim AS kepada Ismail, ketika dewasa datang perintah Allah SWT berupa ujian kepada nabi Ibrahim AS untuk menyembelih anak yang dicintainya. Pelajaran yang bisa dipetik dari sini adalah secinta apapun kita kepada sesuatu, namun disaat Allah memerintahkan, jangan gelisah, jangan ragu agar dilaksanakan. Kita perhatikan firman Allah SWT dalam surat Ash-shaffaat ayat 102-105 yang artinya :

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahimsesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu”, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS Ash-shaffaat 102-105)


Berqurbanlah kita nanti pada saat Idul Qurban sesuai perintah Allah SWT. Mau tidak mau, suka tidak suka, enak tidak enak, jika itu merupakan perintah Allah SWT agar diikuti, itu suatu ujian, dan bagaimana jika melalaikan tentunya bisa dilihat dalam firman Allah SWT dalam surat At-takaatsur ayat 1-8 dimana jika kita melalaikan dengan selalu bermewah-mewahan/bermegah-megahan niscaya kaum akan melihat neraka jahiim dan melihat secara ‘ainul yaqin.
Mudah-mudahan disaat Idul Qurban nanti kita berqurban dengan keihlasan, ketulusan hati, maka jika datang perintahnya, ikuti perintahnya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat.

Posted by Mizani | di 17.50

0 komentar:

Posting Komentar